Semua tentangnya ingin ku tulis, ingin ku lukis, tak ingin luput satu jengkalpun. Entah kenapa serasa hari ini amat berarti. Aku takut, teramaat takut untuk kehilanganya. Jangan aku mohon jangan. Jangan ambil dia, Kau boleh bawa dia tapi jangan hentikan nafasnya. Aku masih ingin merasakanya, melihatnya, mendengarnya walau hanya dalam udara. Jangan dulu sesakkan tangis dalam tanah basah yang kian mengering. Biarkan aku tumbuh mengenalnya. Jangan musnahkan, aku belum siap mendapatinya. Jangan enyahkan aku masih menghirupnya. Jangan putuskan aku masih terikat erat pada simpulnya. Aku masih baru dalam gengamnya, jadi jangan biarkan dulu dia meregang jemarinya. Aku masih ingin melihat senyum mengejek, tawa meremehkan, sayu menghargai, nafas membimbingnya. Aku masih ingin menyambut dan mengharap kepulanganya mengharap melihat wajahnya. Jadi aku mohon jangan dalam waktu dekat ini. Berikan lebih banyak waktu untuk ku menghayalkanya.
Hari ini, saat kulihat seorang ibu dan bayinya yang tidur, aku tersenyum, entah untuk apa. Keindahan tiba-tiba kurasakan. Keindahan yang hanya bisa kurasakan saat aku bersyukur. Saat kulihat ternyata wajah-wajah begitu berwarna, pucuk-pucuk daun bergerak berirama. Berpesan padaku.
BalasHapus“Bahwa apapun itu, hidup ini indah.”
“Jangan pernah takut kehilangan, karena pada dasarnya kita tidak pernah memiliki.”
-- http://himawari262.blogspot.com/2014/02/kutemukan-aku-bahagia-karena-bersyukur.html --