aryaningsih janatiti

Rabu, 20 Agustus 2014

tentangnya

      Semua tentangnya ingin ku tulis, ingin ku lukis, tak ingin luput satu jengkalpun. Entah kenapa serasa hari ini amat berarti. Aku takut, teramaat takut untuk kehilanganya. Jangan aku mohon jangan. Jangan ambil dia, Kau boleh bawa dia tapi jangan hentikan nafasnya. Aku masih ingin merasakanya, melihatnya, mendengarnya walau hanya dalam udara. Jangan dulu sesakkan tangis dalam tanah basah yang kian mengering. Biarkan aku tumbuh mengenalnya. Jangan musnahkan, aku belum siap mendapatinya. Jangan enyahkan aku masih menghirupnya. Jangan putuskan aku masih terikat erat pada simpulnya. Aku masih baru dalam gengamnya, jadi jangan biarkan dulu dia meregang jemarinya. Aku masih ingin melihat senyum mengejek, tawa meremehkan, sayu menghargai, nafas membimbingnya. Aku masih ingin menyambut dan mengharap kepulanganya mengharap melihat wajahnya. Jadi aku mohon jangan dalam waktu dekat ini. Berikan lebih banyak waktu untuk ku menghayalkanya. 

Senin, 18 Agustus 2014

bukan aku

  ketika menulis menjadi sesuatu yang memilukan .bermain dengan kata tanpa makna .memuakkan .menjemukan tapi mengalir layaknya air terjun yang tak terbendung. keleluasaan otak merambat mencuri tempat menghapus batas. Bukan antara ada dan tiada, hanya sebatas udara pemisah sekatnya .nyata yang berfantasi .polanya mengalir tanpa henti ,saling mengulang dan mengikat .melebur dalam cawan tak berbatas .bukan aku pelakunya .seongok otak tua tumpul sutradaranya .tertawa dalam batas tak wajar ,terdiam dalam sunyi yang pudar .ya ,bukan aku. bukan !ini suaranya bukan punyaku .

Jumat, 25 Juli 2014

ngedumel

    kenapa aku harus perduli ?pertanyaan yang susuah buat di jawab .hem saatnya kembali bersenandung dan berdendang .tertawa untuk diri sendiri dan orang lain .tertawa untuk berbaik hati dan menyembunyikan diri .aku ini apa ?bertanya pada apa hem berfikir dulu .aku mungkin adalah srigala berbulu panda atau mungkin aku ini kelinci bertaring kobra .sungguh bukan aku sesuatu yang serupa dengan bentuk luarku .saatnya berfikir duakali untuk menilai apa aku sebenarnya .jangan cepat mengambil keputusan tentang bentuk ku atau kalian akan terpelosok dalam kekecewaan dan keputus asaan .

    berakhir di pekarangan bertabur bunga di tepi jalan .perkuburan yang ramai dengan belatung didalamnya .hanya saja aku bimbang untuk memilih bergabung dalam pesta atau mengabaikan dan berlalu .baiklah saatnya terjun dan sedikit bermain dengan keadaan .mari bermain sembunyi tangan dan angkat kaki .lupakan tradisi dan tebar ranjau .

Senin, 21 Juli 2014

anjing.pahlawan.16042014

Lagi males mikir buat ngerangkai kata. Tapi apa boleh buat, udah terlanjur bilang iya sama mb nonet waktu di suruh buat nulis kejadian anjing zombi hari ini ( untuk publikasi katanya). Bukan kejadian yang terlalu wah sih sebenarnya, tapi lumayan buat cerita sambil minum kopi. Gini ni cerita kronologisnya ..

Udah dua hari ini kedengeran suara anjing kesakitan di belakang lab tempat kerja. Lolonganya tu, em gimana ya(mikir) sakit yang tersiksa dan penuh permintaan buat ditolongin. Di hari pertama sih kita(aku dan teman kerja) ngangep kalo itu anjing punya tetangga atas yang jatuh kesasar di hutan belakan lab. Jadi cuma sepintas aja kita ngasih perhatian ke suara itu(anjing). Tapi di hari ke dua suara ratapanya(anjing) makin memilukan sampe yang denger aja gak tahan. Akhirnya berdebatlah kita(aku dan teman-teman kerja) tentang suara si anjing. Debat antara "tengokin gih kasian" dan "ah takut ah. Jangan-jangan tu anjing bo'ong( kebanyakan nonton sinetron ni. Hadeh)". Akhirnya di akhir-akhir jam kerja kita sepakat buat coba lihat ke asal muasal suara. Tertantang dan takut(mana gerimis lagi. Serem deh) kita terobos rumput-rumput, nyelip-nyelip diantara rimbun pepahonan beranjak ke TKP sambil bawa sapu. Nyampe di asal suara, gak keliatan si empunya suara(ada suara tanpa rupa) dan bergunalah ini si gagang sapu buat menyibak-nyibak rumput sehingga nampaklah lobang dengan anjing yang terperangkap di dalamnya.

Udah liat TKP dan ketemu si korban(anjing), kita bingung cara ngeluarinnya. Nggak dikeluarin kasihan, mau ngeluari takut kena gigit ya akhirnya kita coba-coba buat ngebantu si anjing yang nampak lebih ketakutan setelah melihat kita(dikira hantu kali. Mikir). Dari coba ngelempar tempat sampah(mau kita sih biar si anjing masuk dan kita bisa narik dia keluar).GAGAL. Coba lagi ngelempar kotak kayu supaya bisa buat pijakan si anjing biar lebih gampang lompat ke atas. GATOT lagi. Dan pulanglah kita karna udah sore dan udah lewat dari jam kerja. Kalo dipikir sekarang dua cara di atas konyol banget. Hah bodoh nian awak ni.

Perjalanan pulang masih kepikiran nyampe kost tentang nasib si anjing. Dan ketemulah sama mb nonet. Minta tolang kali-kali anak Lawalata pada mau nolongin. Dengan lantangnya "ayo deh sekarang. Nyawa ini"(lupa kalimatnya tapi inti yang aku tangkep gitu). Baru juga nyape berangkat lah lagi kita(aku dan mb nonet) ke TKP buat mastiin keadaan. Udah gelap karna menjelang magrib tapi lumayan dapet pemandangan indah dari sinar matahari yang mulai terbenam(perjalanan ke camp Lawalata buat nyari bantuan). Ketemulah sama pahlawan(buat si anjing) kak buncit(nama samaran) yang dengan lempengnya bilang "ayo" waktu kita mengutarakan niat. Yah singkat cerita berangkatlah kita berempat(aku mb nonet, pahlawan sama mas pake baju item siapa namanya ..aku lupa.maaf) disambut pelangi di langit(beneran. Moment yang aneh buatku) dan azan magrib yang berkumandang.

Diantara gelap gulita malam diterngi sorot cahaya senter hp berkumpulah kita di TKP. Pahlawan diam mengamati sambil makan jambu(gak tau sejak kapan dia dapet jambu), sekian detik dia mulai beranjak nyabutin rumput yang nutupin lobang. Ternyata lubangnya gede(d=1m t=1,5m) dia mulai ngamatin lagi dan berusaha nenagin si anjing yang mulai geram marah. Di bujuk pake tulang ayam(sisa makan siang temen kantor yang emang udah sengaja di bawa waktu penyelamatan part 1) gak mau makan anjingnya, di umpan pake sendal malah tambah nyalak ketakutan. Akhirnya pahlawan turun masuk ke lubang, si anjing ketakutan sambil mundur-mundur ke tembok lobang. Dengan beraninya pahlawan megang kepala si anjing dan di elusnya itu kepala sampe yang empunya diem dan tenang. Udah lumayan jinak, pahlawn coba angkat si anjing tapi gagal karna anjingnya berontak. Di elus-elus lagi itu kepala lumayan lama dan kali ini berhasil di angkat ke bibir lubang. Sedetik dua detik eh detik kelima anjing zombi(kucel belepotan lumpur dari lobang) kabur lari entah kemana. Ya sudahlah. Pahlawan keluar dengan kaki dan pakaian bertato lumpur cengok karna ditinggal kabur si anjing zombi.

Ya akhirnya tersenyumlah kita melepas kepergian si anjing dengan lega. Setidaknya dia selamat meski entah nasib berikutnya apa. Pulanglah kita dengan bahagia meski pahlawan harus nyeker karna sendalnya penuh lumpur. Udah deh nyampe itu aja. Padahal mb nonet mintanya cuma dua paragraf. Tapi jadi seabrek. Hahaha maaf ya mb net.

Minggu, 01 Juni 2014

Pewarna Makanan Berbahaya

Pewarna Makanan Berbahaya
Pewarna makanan berbahaya yang masih ditemukan beredar dalam jajanan, di antaranya adalah Rhodamin B dan Methanil Yellow. Rhodamin B menghasilkan warna merah sedangkan Methanil Yellow menghasilkan warna kuning. Rhodamin B ini biasanya dipakai dalam pewarnaan kertas, di dalam laboratorium digunakan sebagai pereaksi untuk identifikasi Pb, Bi, Co, Au, Mg, dan Th. Sedangkan Methanil Yellow juga merupakan salah satu zat pewama yang tidak diizinkan untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan. Methanil Yellow digunakan sebagai pewama untuk produk-produk tekstil (pakaian), cat kayu, dan cat lukis. Methanil juga biasa dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa. 
 


Zat pewarna berbahaya pada makanan

Tanda-tanda dan gejala akut bila terpapar zat pewarna berbahaya, di antaranya adalah :
1.    Jika terhirup dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan.
2.    Jika terkena kulit dapat menimbulkan iritasi pada kulit.
3.    Jika terkena mata dapat menimbulkan iritasi pada mata, mata kemerahan, udem pada kelopak mata.
  1. Jika tertelan dapat menimbulkan gejala keracunan dan air seni berwarna merah atau merah muda.

mencari

mungkin nanti atau esok 
tapi jelas bukan saat ini 
kita belajar mencari arti bukan belajar memahami
tidak peduli pada siapa kita berbagi
tidak perduli pada siapa kita mengabdi

ketika apa yang kita temukan bukanlah sebuah jawab 
maka jangan sekali kita mengunpat
tertawa saja jangan bertanya
menangis saja jangan meratap

karna esok pagi kita harus kembali berdiri bahkan berlari
hingga penuh nafas dengan sesaknya keteguhan
hingga akhir titik kehidupan memungut jawab yang tiada arti